TUJUAN PEMBELAJARA N
Setelah mempelajari bab ini, peserta dididk
diharapkan mampu;
1. Menjelaskan cara mendefinisikan dan
memetakan ide atau gagasan
2. Mengerti dan mendefinisikan logika
penalaran dan matematika
3. Berpikir secara logis dalam penyelesaian
masalah
A.Pola Berpikir
1. Konsep Ide atau Gagasan
Suatu ketika, mouse yang tersambung pada laptop Anda tidak bisa digerakkan sehingga pekerjaan Anda terhenti sementara. Keadaan tersebut akhirnya memicu pemikiran tentang apa yang sebenarnya terjadi pada mouse tersebut, apakah baterai telah habis, sambungan bluetooth kurang baik, mouse memang sudah rusak, atau mungkin karena sistem operasi atau perangkat komputer sedang bermasalah? Otak akan secara otomatis merespons dengan memberikan solusi cepat untuk menghadapi permasalahan tersebut, misalnya bertanya pada teknisi bagi pengguna awam atau melakukan beberapa percobaan untuk mengetahui penyebab gejala kerusakan tersebut. Bayangan atau imajinasi yang terlintas dalam benak otak itulah yang disebut dengan ide. Daya respons berpikir yang melahirkan imajinasi berupa rancangan solusi terhadap masalah yang dihadapi sebagai hasil pemikiran, baik yang bersifat spontan maupun melalui proses pemikiran yang lama, dikenal dengan ide atau gagasan. Kemampuan melahirkan ide-ide tidak dimiliki oleh setiap orang, karena tingkat kecerdasan, intuisi, dan daya analisis permasalahan juga berbeda-beda.
Ide atau gagasan yang dihasilkan dari proses berpikir secara panjang danmatang bisa disebut dengan penalaran. Penalaran dapat memberikan solusi alternatif yang lebih matang. Sebaiknya, Ide atau gagasan dapat memberikan manfaat, antara lain:
• Dapat menjadi solusi alternatif pemecahan masalah.
• Memberikan peran aktif dan positif bagi perkembangan diri sendiri dan orang lain
•Melahirkan konsep dan dinamika baru dalam hal teknologi, pengetahuan, dan keterampilan.
•Membuat terobosan baru yang dapat membantu masyarakat.
• Mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru.
•memberikan contoh dan teladan bagi orang lain.
•Tidak bertentangan dengan peraturan perundangan, agama, dan norma-norma sosial kemasyarakatan.
Terkadang ide tidak langsung dituangkan dalam sebuah tindakan nyata, tetapi masih sebatas bayangan yang disimulasikan secara mendalam, berbekal pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. Sebagai contoh, bagaimana membuat program perulangan untuk menampilkan bilangan ganjil dari angka 1 sampai 100.000? Tentunya, otak akan berpikir tentang metode perulangan yang akan digunakan, akan menggunakan for, while, atau do...while. Otak akan menyimulasikan perbandingan teknik looping yang akan efektif dan mudah diterapkan, serta struktur penyeleksian yang akan digunakan untuk memfilter dan mencetak bilangan ganjil selama looping tersebut.
Simulasi dalam otak tersebut bisa dikategorikan sebagai berpikir logis dan sistematis sehingga memunculkan ide atau gagasan tentang pemecahan masalah, yang kemudian dituangkan dalam bentuk penulisan kode program yang dapat dikompilasi. Keberhasilan ide atau gagasan akan diuji setelah dilakukan implementasi.
2. Teknik Memetakan Ide
Kompleksitas permasalahan yang ditemui harus diimbangi dengan visualisasi penjabaran ide atau gagasan secara detail, jelas, dan mudah dibaca. Selain memudahksn penulusuran history dan runtutan alur ide, visualisasi rancangan ide dapat menjadi bahan evakuasi dan panduan bagi orang lain . Tahapan untuk mengategorikan, menjabarkan, dan menggambarkan ide dalam sebuah sistem pemetaan dapat mengacu pada beberapa tahapan yaitu;
1) Tema yang bersifat memaparkan sebuah kondisi.
2) Tema yang memaparkan beberapa alternatif pemecahan masalah.
3) Tema yang menjelaskan komponen pembentuk dari ide yang dijelaskan.
b. Setelah menentukan pokok tema atau ide utamanya, Anda harus menjelaskan komponen pendukungnya, yaitu dengan menuliskan subtema yang akan dijadikan elemem penjelasnya.
c. Dari subtema tersebut, kembangkankan lagi dengan sub-sub item yabg mungkin muncul sehingga lebih lengkap dan detail.
d. Rangkaian ide utama dan subtema harus saling terhubung secara logika dan mewakili proses brpikir yang divisiualisasikan.
B. PERNYATAAN DAN LOGIKA PROPOSI
1.Definisi Proposi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar